Mengenal Sejarah Kabupaten Sukabumi
Hari Jadi Kabupaten Sukabumi diperingati setiap tanggal 1 Oktober yang didasarkan dari titimangsa keberhasilan para pejauang muda Sukabumi setelah merebut paksa kekuasaan transisi Jepang setelah kalah oleh Sekutu tahun 1945. Akibat penolakan tuntutan para pejauang muda Sukabumi tanggal 1 Oktober 1945 melakukan penyerbuan dan berhasil antara lain :
Membebaskan 9 orang tahanan politik, salah seorang di antaranya RA Kosasih yang kemudian sempat menjadi Panglima Kodam Siliwangi.
Perebutan kekuasaan pemerintah sipil, dengan mengganti wedana dan camat yang tidak mendukung aksi pejuang. Jabatan-jabatan di daerah diserahkan kepada para alim ulama.
Pengambilalihan instalasi penting, seperti PLN, Kantor Telepon, Tambang Mas Cikotok, Industri Logam BARATA dan pengambil_alihan gudang senjata di Wangun dan Tegal Panjang.
Setelah berhasil merebut kekuasaan dari pemerintah transisi Jepang, para pejuang Sukabumi mengusulkan Mr. Sjamsudin sebagai Walikota Sukabumi dan Mr. Haroen sebagai Bupati Sukabumi. Atas usul tersebut, Residen Bogor mengangkat Mr. Haroen sebagai Bupati pertama Kabupaten Sukabumi di Era Pemerintahan Republik Indonesia tahun 1946.
Sejak saat itu peristilahan yang tertera pada nomenklatur pemerintahan diganti misalnya Ken diganti menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan (sekarang sudah tidak ada), Son menjadi Kecamatan dan Ku menjadi Desa.
Kekuasaan untuk menetapkan peraturan di Daerah pun mulai disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku secara nasional, seperti perubahan kedudukan Komite Nasional Daerah. Komite yang semula bertugas sebagai pembantu eksekutif, diberi wewenang penuh bersama eksekutif dalam menetapkan peraturan daerah, sejalan dengan peraturan tingkat pusat dan daerah atasan.
Belanda berusaaha untuk mengembalikan kekuasaanya, dengan memanfaatkan gerakan pasukan sekutu. Tanggal 9 Desember 1945 pasukan Inggris yang berintikan tentara Ghurka, bersama dengan pasukan Belanda dengan NICA-nya, berusaha masuk ke Sukabumi dan dihadang gabungan pasukan pejuang, maka terjadilah pertempuran sengit, yang dikenal dengan Pertempuran Bojongkokosan.
Iring-iringan kendaraan perang tentara Inggris, terdiri dari tank dan panser, diserang pasukan Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda. Kerugian besar diderita pihak sekutu. Disamping beberapa kendaraan perang berhasil diledakkan, banyak tentara Ghurka terbunuh dan beberapa perwira Inggris tewas.. Di sekitar situs pertempuran bersejarah itu, sekarang berdiri monumen perjuangan Bojongkokosan. Sejak peristiwa itu, beberapa gerakan tentara Belanda dan sekutu senantiasa mendapat perlawanan para pejuang muda Sukabumi.
Tanggal 21 Juli 1947, Belanda berhasil lolos masuk ke Sukabumi dan pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi di bawah Mr. Soewardi, untuk sementara dipindahkan ke Nyalindung, sebelah Selatan kota Sukabumi. Belanda membentuk pemerintaha sipil dan mengangkat R.A.A. Hilman Djajadiningrat sebagai Bupati Sukabumi, yang kemudian digantikan oleh R.A.A. Soeriadanoeningrat.
Tahun 1950, setelah kekuasaan kembali ke tangan Republik Indonesia, pemerintahan di daerah ditata kembali berdasarkan UU 22/1948. Dengan keluarnya UU 14/1950 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di lingkungan Propinsi Jawa Barat. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah otonom. R.A. Widjajasoeria diangkat menjadi Bupati, menggantikan Soeriadanoeningrat.
Pada masa pemerintahan, R.A. Widjajasoeria, yang berakhir tahun 1958 itu, telah terjadi perubahan-perubahan dalam struktur pemerintahan di daerah yaitu :
Diundangkannya UU I/1957 menggantikan UU 21/1948. Dengan undang-undang baru ini, Kepala Daerah hanya diserahi tugas otonomi daerahnya sendiri, sedang tugas pengawasan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat menjadi tanggung jawab Menteri Dalam Negeri.
Terjadi dualisme tugas dan kewenangan di daerah, antara tugas dan kewenangan pusat di daerah.
Tahun 1958, R. Hardjasoetisna diangkat menjadi Kepala Daerah, menjalankan tugas-tugas kewenangan daerah. Sedangkan sebagai pelaksana tugas dan kewenangan pemerintah pusat di daerah dijabat oleh pejabat tinggi yang disebut Pejabat Bupati, saat itu dijabat oleh R.A. Abdoerachman Soeriatanoewidjaja.
UU I/1957 tidak berlangsung lama dengan terbitnya Penpres R.I 6/1959 yang menyerahkan tugas-tugas pusat bidang pemerintahan umum, maupun urusan rumah tangga daerah, ke tangan Bupati/Kepala Daerah. Dalam menjalankan tugasnya Bupati/Kepala Daerah dibantu oleh Badan Pemerintah Harian (BPH). R. Koedi Soeriadihardja diangkat sebagai Bupati/Kepala Daerah hingga tahun 1967, yang kemudian digantikan oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Haji Anwari.
Perubahan dalam sistem dan struktur pemerintahan daerah turut mewarnai dinamika dan perkembangan daerah serta masyarakat Kabupaten Sukabumi. Setelah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 yang menjadi acuan sistem pemerintahan di daerah, pada tahun 1965 diundangkan UU 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. Undang-undang ini kemudian dicabut sebelum dilaksanakan dan diganti dengan UU 5/1974. Undang-undang baru ini kemudian berlaku selama pemerintahan Orde Baru, hingga diundangkannya UU No. 22/1999 yang sekarang telah diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Haji Anwari merupakan Bupati pertama yang diangkat di masa Orde Baru. Pada masa pemerintahannya, Kabupaten Sukabumi mulai mengembangkan pembangunan infrastruktur, yang mengakhiri isolasi wilayah selatan Kabupaten Sukabumi. Sebagai Bupati, Haji Anwari berakhir tahun 1978. Bupati berikutnya adalah :
Drs. H.M.A Zaenuddin (1978 ? 1983)
Dr. H. Ragam Santika (1983 ? 1989)
Ir. H. Muhammad (1989 ? 1994)
Drs. H.U. Moch. Muchtar (1994 ? 1999)
Drs. H. Maman Sulaeman (2000 ? 2005)
Drs. H. Sukmawijaya, MM (2005 ? 2010)
Drs. H. Sukamawijaya, MM, merupakan Bupati Sukabumi pertama hasil Pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang diselenggarakan pada hari Senin tanggal 27 Juni 2005 berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 dan PP No. 6 Tahun 2005 yang berpasangan dengan Drs. H. Marwan Hamami, MM sebagai Wakil Bupati Sukabumi. Pada usianya yang ke 60, Kabupaten Sukabumi membuat tonggak sejarah baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yakni telah dilaksanakannya pemilihan Bupati/Wakil Bupati Sukabumi secara langsung yang berjalan aman, tertib, dan damai.
Drs. H. Sukmawijaya, MM dan Drs. H. Marwan Hamami, MM., dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati masa bhakti tahun 2005-2010 oleh Gubernur Jawa Barat Drs. H. Dany Setiawan, M.Si. atas nama Menteri Dalam Negeri RI pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Sukabumi pada Hari Senin tanggal 29 Agustus 2005 yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi H Sopandi Harjasasmita.
VISI MISI BUPATI SUKABUMI
PERIODE 2005 – 2010
VISI :
• TERWUJUDYA PERUBAHAN KABUPATEN SUKABUMI MENUJU MASYARAKAT YANG BERAKHLAQ MULIA, PRODUKTIF DAN SEJAHTERA
MISI :
• MEMBANGUN SDM YANG BERAKHLAQ MULIA
• MENUMBUHKEMBANGKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG BERTUMPU PADA SEKTOR UNGGULAN (BASIS) DAN PEREKONOMIAN RAKYAT
• MEMANTAPKAN KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH
LAMBANG KABUPATEN SUKABUMI
LAMBANG
Lambang Perisai :
Menggambarkan Perlindungan Pemerintah daerah terhadap Penduduk dan semua kekayaan alam di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Warna Hitam :
berarti kekal dan abadi
Warna kuning :
Keadaan yang gilang gemilang
Gambar takikan karet dan daun teh melambangkan :
Potensi komoditas perkebunan
Gambar kujangmelambangkan :
Pusaka Pajajaran yang dahulu kala berkuasa di bumi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sukabumi
Gemah Ripah Loh Jinawi mengandung arti subur makmur wibawa mukti.
Referensi: http://www.kabupatensukabumi.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=78&lang=en
Logo Depdiknas (Tut Wuri Handayani)
Logo Depdiknas – Tut Wuri Handayani (Warna) |
Logo Depdiknas – Tut Wuri Handayani (Hitam) |
Alamat Website :
http://www.kemdiknas.go.id
Have Fun …. !!!
@SMPN 2 Cicurug
:-)
Tips dan Trik Hadapi UN (SD, SMP, SMA)
1. Siapin Mental Kamu
Secerdas apapun kamu, jika memiliki sikap mental yang negatif, sulit deh, buat kamu ngeraih yang namanya sukses. Misalnya, sebut saja Fathan. Dia sebenarnya pintar, tapi gampang panik. Pernah ia ngadepin lembar-lembar tes, sebenarnya asal nyabar dikit saja, ia bisa menyelesaikan soal-soal. But, melihat temannya satu persatu keluar kelas, pikirannya jadi kacau-balau.
Diantara sikap mental negatif yg lain adalah: minder, gampang panik, nggak sabaran & menyerah sebelum bertanding alias putus asa. “Yah, ngapain capek-capek belajar, emang gue bodoh bin idiot. Nggak lulus, bukan berarti kiamat kan?” Kalau kamu udah kepikiran seperti itu, tanpa ujianpun, 99,9% kamu udah dijamin nggak lulus.
Nah, bangunlah sikap percaya dirimu, yakin kamu pasti akan lulus. Jika kamu berusaha keras menyiapkan diri sebaik-baiknya, belajar dengan serius, bukan hanya sekedar lulus, bahkan peringkat bintang pun bisa kamu gaet.
2. Rajin memotivasi diri
Motivasi yg paling baik sebenarnya justru yg berasal dari kamu sendiri. Bermimpilah setinggi mungkin. Berawal dari mimpi itulah kamu akan terdorong untuk mewujudkannya. Tulislah mimpimu besar-besar kalau perlu tempel agar setiap kamu melihatnya, hatimu kan bergetar.
Motivasi juga akan sangat dipengaruhi oleh visi & misi. Visi adalah apa yang kamu inginkan terjadi pada dirimu dimasa yang akan datang. Sedangkan misi adalah apa-apa yang harus kamu lakukan buat mewujudkan mimpi-mimpi besarmu itu.
3. Menetapkan target
Dengan target kamu akan bekerja denga penuh semangat. Target juga alat yang efektif untuk mengusir rasa malas, bosan, bete, jenuh & seabrek pemikirian negatif lainnya.
Akan tetapi, target haruslah realistis. Misalnya, kamu nggak terlalu doyan sama matematika, nggak usah matok target dapat nilai 100. Karena hanya berbuah kecewa rasa masam plus berkerut. Kamu bisa mengukur target berdasarkan kemampuan yang kamu miliki.
4. Kurangi kebiasaan nggak produktif
Pengen sukses kan ujian? Tiada kesuksesan tanpa perjuangan dan tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Salah satunya rela ngorbanin kebiasaan-kebiasaan yang ngga produktif yang semuanya membuang-buang waktu & stamina.
So, jika kamu senang banget nonton TV, nongkrong di playstation, internetan, dll, sebaiknya pas menjelang ujian, hindari dulu deh
5. Sediakan waktu yang cukup untuk belajar
Semakin kamu serius belajar, rasa bahwa kamu belum tahu apa-apa ternyata semakian besar. Banyak hal yang menarik jika kamu benar-benar memahami sebuah permasalahan. Belajar jadi terasa mengasyikkan. Malah jadi satu hobi yg menyenangkan.
Jangan ngandalin SKS (Sistem Kebut Semalam), karena hanya mendatangkan kegugupan dibanding secara rutin belajar. Belajar secara rutin akan membuat hafalan atau pengetahuan melekat pada dirimu & lebih adem menetap di otak.
6. Rajin membaca
Aktivitas belajar yg paling utama adalah membaca. Temukan cara melahap buku yang nyaman. Misalnya inner journey, mengaitkan apa yg sedang kamu baca dengan hal-hal yang terjadi. Misalnya saja kamu sedang membaca teori tentang gempa bumi. Kamu bisa menghubungkannya dengan kejadian gempa yang baru ini terjadi. Membaca kayak gitu, bikin enjoy, nggak bosan, eh… sudah selesai.
7. Bikin catatan yang menarik
Maksudnya buat ringkasan materi yang cantik. Biar kamu nggak sibuk lagi berkutat dengan buku yg tebal-tebal itu, catatan ringkas akan mempermudah kamu untuk menemukan inti atau pokok-pokok materi setiap pelajaran.
8. Temukan gaya belajar kamu
Beda orang, beda karakter, beda kebiasaan & tentunya nggak semua sama cara belajarnya.
O’ya soal belajar ini sebenarnya ada 4 tipe. Pertama, visual learner, kalo kamu tipe pembelajar yang seperti ini, tepat banget jika kamu tempel-tempel poster, atau ilustrasi-ilustrasi yang mendukung kamu belajar. Kedua, disebut auditory learner. Kalo kamu punya perekam, selain mencatat pelajaran, kamu bisa merekam guru kamu pas mengajar. Ketiga, gaya belajar yang disertai dengan gerakan, perabaan, atau sensasi fisik lainnya. Ini disebut kinesthetic learner. Keempat, orang yang suka pake analogi-analogi dalam mempelajari sesuatu dosebut logical learner.
9. Saatnya ujian…!!!
Ada baiknya saat ini hindari belajar teralalu tegang. Rilekslah.
Kamu kan udah belajar. Usahakan hadir lebih awal untuk menghindari segala kemungkinan. Setiba disana jangan mendekat dengan teman-teman. Tunggulah dengan tenang sambil berpikir positif. Berpikir positif dengan menyingkirkan segala pikiran tentang kelemahan-kelemahan apalagi hal-hal yang tidak kamu ketahui dengan jelas.
10. Berdoa
Tuhan yg menciptakan kita, semuanya adalah milik-Nya, kesanggupan kita melangkah, pendengaran apalagi kecerdasan ada dalam pengawasan dan kendalinya. Maka bermohonlah kepada-NYa.
”Keep spirit dan semoga sukses ujiannya”
5 Tips Menumbuhkan Minat Gemar Membaca
- Pertama anda harus menganggap buku itu sebuah makanan yang lezat, menyadari bahwa buku adalah makanan ruhani kita yang sangat bergizi.
- Tumbuhkanlah Rasa Ingin Tahu yang Besar dari buku yang akan kita abaca. meminjam kata-kata Einstein bahwa “aku bukanlah orang yang jenius atau memiliki kecerdasan khusus tapi aku hanyalah orang yang penasaran dan memiliki rasa ingin tahu yang besar “
- Kemudian cicipilah “kelezatan” dari membaca buku itu sendiri dengan membaca ditempat yang nyaman dan sejuk.
- Temukanlah hal-hal yang menarik dari buku yang anda baca dengan itu anda akan terangsang dan semakin penasaran untuk melahap habis buku itu.
Cara Membaca yang Efektif Menurut Ulama
Buku merupakan gudangnya ilmu, karena hampir semua cabang keilmuan bisa ditemukan di dalam buku. Maka tidak heran jika sebagian orang mengatakan bahwa buku adalah jendelanya dunia. Dengan buku seseorang bisa mengetahui apa saja tentang dunia ini tanpa harus mengelilinginya terlebih dahulu. Semakin banyak buku yang dibaca oleh seseorang, maka semakin banyak pula ilmu yang didapatkannya insya Allah.
Dengan buku pula, seseorang bisa belajar Islam secara lebih mendalam. Karena para ulama telah menuangkan ilmu-ilmu yang mereka miliki ke dalam buku-buku karangan mereka. Dan tidak jarang pula kita dengar bahwa banyak di antara ulama yang menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk membaca dan mempelajari buku. Keadaan mereka ini tentunya sangat berbeda dengan kita, yang mana kita sering merasa bosan dan lelah ketika membaca buku. Padahal mungkin baru beberapa menit saja kita membacanya.
Terkadang mungkin kita bertanya, bagaimana cara membaca yang efektif? Mengapa para ulama bisa berlama-lama dalam membaca buku? Bagaimana caranya agar tidak mudah bosan ketika membaca?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin kita bisa belajar dari salah seorang ulama muda dari negeri Yaman yaitu Syaikh DR. Syadi bin Muhammad Alu Nu’man hafidzahullah ta’ala yang mana beliau bisa membiasakan diri untuk membaca buku hingga 14 jam dalam sehari dan sisa waktu yang lainnya sebagian digunakan untuk menulis. Berarti beliau menghabiskan lebih dari setengah harinya untuk membaca dan menulis, Subhanallah bisakah kita seperti beliau?.
Hal inilah mungkin salah satu sebab yang menjadikan beliau seorang yang mengetahui banyak cabang keilmuan diusia yang masih sangat muda, yaitu 28 tahun. Bahkan beliau memperoleh gelar Doktoral-nya pada saat beliau berumur 25 tahun. Beliau ini juga lah yang telah menyusun kitab “Jami’ Turats al-‘Allamah al-Albani Fil ‘Aqidah” yang jumlahnya mencapai berjilid-jilid, padahal umur beliau masih sangat muda. Karya-karya beliau di bidang keilmuan pun masih banyak dan tentunya bermanfaat bagi para penuntut ilmu. Subhanallah, sesuatu yang sangat jarang terjadi apalagi di kalangan para pemuda di zaman sekarang ini.
Alhamdulillah beliau telah berbagi tips dan cara agar seseorang itu bisa lebih efektif dalam membaca buku dan bisa berlama-lama serta tidak mudah bosan dalam membaca buku. Di antara tips-tips yang beliau sebutkan adalah:
1. Mencari buku yang sesuai dengan bahasan ilmu yang sedang dipelajarinya.
Dan khususnya bagi para pemula, maka hendaknya ia memulai dengan membaca buku-buku yang ringan pembahasannya. Jangan langsung membaca buku yang dinilai berat pembahasannya, karena hal ini akan membuatnya cepat jenuh.
2. Berteman dengan orang-orang yang gemar membaca.
Hal ini bisa sangat membantu seseorang agar ia tidak cepat bosan dalam membaca. Karena kebiasaan seorang teman itu akan sangat mempengaruhinya. Ketika seseorang bergaul dengan orang yang mempunyai kebiasaan gemar membaca buku, maka lama kelamaan ia pun akan mengikuti kebiasaan temanya tersebut.
3. Pilih waktu yang paling tepat untuk membaca.
Setiap orang mempunyai waktu sendiri yang menurutnya paling tepat untuk membaca buku. Misalnya waktu pagi sesudah shalat subuh, yang mana banyak orang yang memilih waktu ini untuk membaca karena saat itu kondisi otak masih segar belum terisi oleh berbagai macam masalah.
4. Pilih tempat yang tenang dan nyaman.
Seseorang tentunya tidak akan bisa mencerna isi buku yang dibacanya dengan baik jika ia membacanya di tempat yang ramai dan bising. Maka dari itu ia wajib untuk menghindari tempat-tempat yang seperti itu.
5. Hindari membaca di samping orang-orang yang suka ngobrol.
Hindari pula orang-orang yang suka berbicara hal-hal yang tidak penting atau hanya sekedar bercanda-canda tanpa manfaat. Karena hal ini bisa mengalihkan kosentrasinya dalam membaca.
6. Membaca bergantian dengan teman yang sedang mempelajari pembahasan yang sama dengan kita.
Semoga beberapa tips yang beliau sampaikan ini bisa memberikan semangat dan motivasi kepada kita agar senantiasa senang membaca dan mempelajari buku-buku bermanfaat tanpa cepat merasa bosan dan jenuh.
MEMBACA KARAKTER ORANG LEWAT TULISAN TANGAN
Saat kita menulis sebenarnya tangan kita hanya sebagai alat untuk memegang pena. Gaya tulisan kita itu berasal dari pikiran bawah sadar kita. maka bisa dikatakan bahwa tulisan bisa mengungkapkan berbagai perasaan emosi si penulisnya. Tentu saja untuk mengetahuinya tidak sembarangan ada ilmu membaca rahasia dibalik tulisan tangan atau yang disebut dengan graphology. Ambil pulpenmu dan tuliskan sesuatu yang mana yah kira-kira karaktermu? Berikut penjelasan secara garis besarnya.
♣ Tekanan
Dari kuat atau ringannya tekanan tulisan seseorang kita dapat mengetahui karakter orang tersebut. Bisa kamu perhatikan dengan memperhatikan bekas goresan dibalik kertas.
Tekanan yang kuat:
Orang yang tulisannya tebal hingga menimbulkan bekas coretan dibalik kertas biasanya mereka memiliki emosional yang tinggi. Terlalu mendalami perasaan mereka baik itu bahagia atau sakit hati. Mereka menyerap segala suatu seperti spon. Biasanya mereka juga memiliki selera yang tinggi. Tegas dan memiliki keinginan yang kuat bahkan cenderung memaksakan orang lain untuk menuruti kemauan meraka. Makanya tak jarang orang yang memiliki tekanan tulisan seperti ini biasanya kaku susah menyesuaikan diri dalam pergaulan.
Tekanan yang ringan:
Tulisan yang memiliki tekanan halus mencerminkan kepribadian yang tenang dan santai. Mereka lebih bertoleransi pengertian sulit mengambil keputusan dan biasanya mudah terpengaruh
♣ Ukuran
Tulisan besar
Orang yang menulis dengan ukuran tulisan yang besar biasanya cenderung suka diperhatikan selalu ingin tampil didepan dan ingin didengarkan.
Tulisan kecil
Orang yang menulis dengan ukuran kecil biasanya lebih memperhatikan detail introspektif cenderung lebih pendiam dan mandiri
♣ Kemiringan
Miring ke kanan
Orang dengan tulisan seperti ini biasanya memiliki karakter yang impulsif emosional aktif suka bergaul ramah menyukai tantangan lebih terbuka (ekstrovert) dan ekspresif.
Miring ke kiri
Jenis tulisan seperti ini biasanya penulisnya bersikap menutup diri (introvert). Lebih protektif selalu berpikir logis dan mencerminkan sifat seseoarang yang lebih menarik diri.
Tegak lurus
Orang yang memiliki tulisan tegak lurus mencerminkan seseorang yang bisa mengontrol diri dan bisa menahan emosi.